Bismillah,
Saya baru saja pulang dari rumah sakit. Bukan, bukan saya yang sakit. Seseorang yang lain. Sepanjang perjalanan pulang, merenungi kejadian sehari semalam yang amat tak terduga. Tetiba saja harus berkomunikasi dengan suster penjaga mengabarkan keadaan orang tersebut: menggigil semalaman, demam tidak turun, mengigau… Hei, kalau saja ini semua bisa disampaikan dalam bahasa Inggris/Indonesia insyaa allah saya nggak merasa bermasalah. Tapi..kenyataannya saya harus sebisa mungkin menyampaikan dalam bahasa Jepang. Glek glek..level bahasa Jepang saya jauuuh dari situ. Akhirnya, salah satu solusi yg paling cepat adalah: open dictionary. Well, sangat sangat mungkin saya salah memilih kata. Tapi, yah apa salahnya mencoba? : )
Alhamdulillah… ternyata suster dapat menangkap maksud laporan saya walaupun dengan kemampuan yang minim plus sesi tunjuk-tunjuk jissyo (kamus) di hape setelah gagal membuatnya mengerti dalam bahasa Inggris. Yatta! ^^/
Anyway, kembali ke alam renungan.. Hai Nisa, nikmat dari Allah yang mana lagikah yang kamu dustakan? Kalau saja Allah tak memberi ilmu pada manusia, apa mungkin bisa? Tidak. Kalau saja Allah nggak menghendaki apa mungkin bisa? Tidak. Hei Nisa, ini memang “cuma” perangkat elektronik yang yah..sudah umum kalee, tapi apa itu kemudian membuatmu tidak perlu bersyukur?
Internet, smart phone, PC, subway,.. Laa haula wa laa quwwata illaa billaah..
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush shalihat